Cara Menanam Wortel Organik Dan Panennya

Cara Menanam Wortel Organik



Cara Menanam Wortel Organik




Wortel


Wortel (Daucus carota) ialah salah satu jenis sayuran berbentuk umbi yang mengandung beberapa macam vitamin dan komponen lain yang penting bagi kesehatan.  Setiap 100 gr wortel segar mengandung vitamin A (12.000 SI), vitamin B (0,06 mg), vitamin C (6 mg), protein (1,2 gr), karbohidrat (9,3 gr), phosphor (0,37 gr), kalsium (0,38 gr), lemak (0,3 gr) dan kalori (42 kal).




Umbi wortel banyak dimanfaatkan untuk materi kuliner, obat dan industri.  Sari umbi wortel berguna mengobati penyakit darah tinggi, darah rendah, gangguan pencernaan, radang usus besar, alergi, kanker, menjaga kesehatan mata, dan sebagainya.




Syarat Tumbuh



  • Tanah


Tanaman wortel menghendaki tanah yang gembur dan subur (banyak mengandung humus).  Tingkat keasaman tanah (pH) 5,5 – 6,5.  Berdrainase baik (tidak becek).Jenis tanah yang cocok untuk tanaman wortel yakni Regosol, Latosol, dan Andosol.





  • Iklim


Tanaman wortel menginginkan suhu udara cuek dan lembab.  Cukup sinar matahari (tidak terlindung).  Ketinggian kawasan lebih dari 600 m (optimum 1200 – 1500 m) diatas permukaan laut.  Tipe iklim yang sesuai untuk flora wortel ialah daerah beriklim A, B, dan C (berdasarkan Schmidt – Fergusson) yaitu curah hujan antara 2000–7000 mm/tahun dengan bulan kering <4,5 bulan/tahun.





  1. Tanaman wortel merupakan sayuran dataran tinggi.

  2. Tanaman ini bisa ditanaman sepanjang tahun baik demam isu kemarau maupun demam isu hujan.

  3. Untuk pertumbuhan dan buatan umbi diperlukan suhu udara optimal antara 15,6-21,1 derajat C.

  4. Suhu udara yang terlalu tinggi (panas) seringkali menimbulkan umbi kecil-kecil (asing) dan berwarna pucat/kusam. kalau suhu udara terlalu rendah (sungguh hambar), maka umbi yang terbentuk menjadi panjang kecil.

  5. Keadaan tanah yang tepat untuk flora wortel adalah subur, gembur, banyak mengandung bahan organik (humus), tata udara dan tata airnya berjalan baik (tidak menggenang).

  6. Jenis tanah yang paling baik adalah andosol. Jenis tanah ini pada umumnya terdapat di tempat dataran tinggi (pegunungan).

  7. Di Indonesia wortel umunya ditanam di dataran tinggi pada ketinggian 1.000-1.200 m dpl. namun dapat pula ditanam di dataran medium (ketinggian lebih dari 500 m dpl.), buatan dan mutu kurang membuat puas




Persyaratan Benih


Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, sumber benih yang menjadi bibit mesti menyanggupi syarat selaku berikut:



  • Tanaman tumbuh subur dan kuat.

  • Bebas hama dan penyakit(sehat).

  • Bentuknya seragam.

  • Dari jenis yang berumur pendek.

  • Berproduksi tinggi.




Penyiapan Benih


Wortel diperbanyak secara generatif dengan biji-bijinya. Biji (benih) wortel mampu dibeli di toko-toko sarana produksi pertanian terdekat, namun mampu pula membenihkan sendiri, terutama atas jenis/varietas wortel lokal dan non bibit unggul.




Pilih tumbuhan wortel yang umurnya cukup tua (± 3 bulan), tumbuhnya subur dan sehat. Bongkar (cabut) flora wortel opsi tadi, kemudian perhatikan umbinya. Umbi wortel yang baik dan sehat jadikan pohon induk, bentuk wajar (tidak cacat), warna kulit mengkilap kuning/jingga dan halus.Para petani di pusat produksi sayuran sudah biasa mempraktekan pembenihan (pembijian) wortel lokal dengan tahap-tahap pekerjaan sebagai berikut :





  1. Potong ujung umbi wortel optimal sepertiga bab, pangkas pula tangkai daun bareng daunnya, sisakan 10 cm yang lekat pada umbi.

  2. Siapkan lahan untuk kebun pembibitan wortel mampu bentuk bedengan-bedengan yang dimasak secara sempurna (dipupuk kandang optimal).

  3. Buat lubang tanam dengan alat bantu cangkul/tugal pada jarak tanam 40-60 cm x 40-60 cm.

  4. Tanam umbi wortel pada lubang tanam, padatkan tanahnya perlahan-lahan hingga menutup bab leher batang.

  5. Buat alur-alur dangkal disepanjang barisan flora (umbi) wortel sejauh ± 5 cm dari batang (dalam bentuk lubang pupuk oleh tugal).

  6. Lakukakan santunan pupuk produksi berupa campuran ZA+SP+KCL (1:2:2) sebanyak 10 gr/flora, lalu pupuk tersebut secepatnya ditutup dengan tanah tipis .

  7. Pelihara kebun bibit wortel selama ± 3 bulan hingga menciptakan tangkai buah dan biji dalam jumlah banyak.

  8. Petik tangkai buah wortel yang telah tua (kering), lalu jemur sampai kering untuk diambil biji-bijinya.




Tatacara penyiapan benih wortel adalah sebagai berikut:



  • Pilih benih wortel yang bagus, yakni berasal dari varietas unggul, murni, dan daya kecambahnya tinggi (lebih dari 90%).

  • Gosok-gosokan benih wortel dengan kedua belah telapak tangan agar diantara benih satu sama lain tidak berlekatan.

  • Rendam benih wortel dalam air masbodoh selama 12-24 jam atau dalam air hangat suam-suam kuku (60 derajat C) selama 15 menit. Tujuan dari perendaman benih yakni mempercepat proses perkecambahannya.

  • Tiriskan benih wortel dalam suatu wadah, misal tampah hingga menjadi cukup kering. Benih wortel telah siap ditanam (disebar) di lahan kebun




Penyiapan Lahan Wortel


Lokasi untuk kebun wortel semestinya semestinya diseleksi lahan bukan bekas tumbuhan sefamili, seperti Petroseli ataupun Seledri. Paling baik adalah lahan bekas tumbuhan kubis, kentang dan sayuran lain semoga tanahnya masih subur, sehingga tidak mutlak perlu menambahkan lagi pupuk organik (anonim).





  • Membuka Lahan


Babat pohon – pohon atau semak – semak maupun flora lain yang tidak berguna. Bersihkan lahan dari rumput – rumput liar (gulma), watu batu dan sisa tanaman lain.





  • Pemupukan


Mula – mula tanah di cangkul sedalam 40cm, strukturnya gembur dengan alat bantu cangkul, bajak traktor dan diberi pupuk kandang atau kompos sebanyak 15 ton setiap hektarnya. tanah yang sudah diratakan dan dibentuk alur sedalam 1 cm dan jarak antara alur 15-20 cm, biarkan tanah di kering anginkan selama sekurang-kurangnya15 hari, agar keadaan tanah benar – benar matang.





  • Pembuatan Bedengan


Baik dicampur maupun berdasarkan larikan sambil meratakan tanah. Idealnya disediakan dalam bentuk bedengan – bedengan selebar 120 – 150 cm, tinggi 30-40 cm dan pribadi dibuat alur – alur/ larikan jarak 20 cm, sampai siap ditanam.





  • Pengapuran


Lakukan pengapuran bila pH tanah asam di bawah 5 dengan cara menaburkan bahan kapur mirip Calcit, Dolomit atau Zeagro 1 secara merata di permukaan tanah. Dosis kapur yang diberikan berkisar antara 0,75-10,24 ton/ha.Campurkan kapur dengan lapisan tanah atas (top soil) sambil dibalikan hingga benar-benar merata.Bila tidak turun hujan, tanah yang telah dikapur sebaiknya disiram (diairi) hingga cukup berair.




Penanaman Wortel



  • TeknikPenyemaian Benih


Wortel ditaburkan langsung di tempat penanaman, dapat disebarkan merata di bedengan atau dengan dicicir memanjang dalam barisan. Jarak barisan paling tidak 15 cm, kemudian kalau sudah tumbuh mampu dilaksanakan penjarangan sehingga tumbuhan wortel itu berjarak 3-5 cm satu sama lain.Kebutuhan benih untuk penanaman setiap are antara 150-200 gram. Para petani sayuran jarang memakai lebih dari 10 kg benih untuk tiap hektar. Biji wortel akan mulai berkecambah sesudah 8-12 hari.





  • Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian


Selama ditanam, pemeliharaan wortel relatif mudah, ialah penyiangan berbarengan dengan pemupukan pada waktu tumbuhan berumur 1 bulan semenjak tanam. Pupuk yang diberikan berupa ZA 2 kuintal dan ZK 1 kuintal/hektar ditaruh sejauh 5 cm dari batangnya, baik sejajar dengan barisan maupun dilarutkan dalam air untuk disiramkan kepada tanah.




Untuk merangsang pembentukkan umbi yang optimal perlu ditunjang pembubunan dan pengguludan sekaligus memperjarang flora yang tumbuhnya sangat rapat. Sisakan tanaman yang pertumbuhannya baik dan sehat pada jarak 5-10 cm. Untuk mengontrol hama serangga Semiaphis aphid dan S. daucisi penyerang daun serta lalat Psilarosae pelubang umbi wortel perlu disemprot insektisida yang diusulkan, misal Folidol 0,2%.





  • Cara Penanaman


Tata cara penanaman (penaburan) benih wortel melalui tahap-tahap sebagai berikut:





  1. Sebarkan (taburkan) benih wortel secara merata dalam alur-alur/garitan-garitan yang tersedia.

  2. Tutup benih wortel dengan tanah tipis sedalam 0,5-1 cm.

  3. Buat alur-alur dangkal sejauh 5 cm dari daerah benih arah barisan (memanjang) untuk menaruh pupuk dasar. Jenis pupuk yang diberikan adalah campuran TSP ± 400 kg (± 200 kg P2 O5/ha) dengan KCl 150 kg (± 75 kg K2O/ha).

  4. Sebarkan pupuk tersebut secara merata, lalu tutup dengan tanah tipis.

  5. Tutup tiap garitan (alur) dengan dedaunan kering atau pelepah daun pisang selama 7-10 hari untuk menangkal hanyutnya benih wortel oleh percikan (guyuran) air sekaligus berfungsi menjaga kestabilan kelembaban tanah. Setelah benih wortel berkembang di permukaan tanah, epilog tadi segera dibuka kembali.




Pemeliharaan Tanaman



  • Penyiraman


Pada fase permulaan pertumbuhannya, tumbuhan wortel memerlukan air yang memadai, sehingga perlu disiram (diairi) secara kontinu 1-2 kali sehari, utamanya pada animo kemarau. Bila tanaman wortel telah tumbuh besar, maka pengairan mampu dikurangi. Hal penting yang harus di perhatikan ialah supaya tanah tidak kekeringan.




Cara pengairan (penyiraman) adalah dengan di-leb atau disiram menggunakan alat bantu gembor (embrat). Waktu penyiraman sebaiknya pada pagi atau sore hari, saat suhu udara dan terik matahari tidak terlampau tinggi.





  • Penjarangandan Penyulaman


Penjarangan tumbuhan wortel dijalankan pada saat tumbuhan berumur 1 bulan setelah tanam. Tujuan penjarangan adalah untuk menemukan tumbuhan wortel cepat tumbuh dan subur, sehingga hasilproduksinya mampu tinggi.





  • Penyiangan


Rumput-rumput liar (gulma) yang tumbuh disekitar kebun merupakan pesaing tumbuhan wortel dalam keperluan air, sinar matahari, bagian hara dan lain-lain, sehingga mesti disiangi. Waktu penyiangan biasanya ketika flora wortel berumur 1 bulan, bersama-sama dengan penjarangan flora dan pemupukan susulan.




Cara menyiangi yang bagus ialah membersihkan rumput liar dengan alat bantu kored/cangkul. Rumput liar yang tumbuh dalam parit dibersihkan biar tidak menjadi sarang hama dan penyakit. Tanah di sekeliling barisan flora wortel digemburkan, lalu ditimbunkan ke bab pangkal batang wortel supaya kelak umbinya tertutup oleh tanah.





  • Pembubunan


Pendangiran dilaksanakan pada ketika umur tumbuhan 1 bulan, ialah pada ketika tanaman akan membentuk umbi, utamanya sesudah hujan. Saat pendangiran ini dilakukan juga pembubunan.





  • Pemupukan


Jenis pupuk yang dipakai untuk pemupukan susulan ialah urea atau ZA. Dosis pupuk urea 100 kg/ha atau ZA 200 kg/ha. Waktu pinjaman pupuk susulan dijalankan serempak dengan acara penyiangan, adalah pada dikala tumbuhan wortel berumur 1 bulan. Cara pemupukan yang baik yakni dengan mengembangkan secara merata dalam alur-alur atau garitan-garitan dangkal atau dimasukkan ke dalam lubang pupuk (tugal) sejauh 5-10 cm dari batang wortel, kemudian secepatnya ditutup dengan tanah dan disiram atau diairi sampai cukup berair.





  • WaktuPenyemprotan Pestisida


Pengendalian secara kimiawi mampu dilakukan dengan menggunakan insektisida Furadan 3 G atau Indofuran 3 G pada dikala tanam atau disemprot Hostathion 40 EC dan lain-lain pada fokus yang direkomendasikan




Hama dan Penyakit Tanaman Wortel



  • Ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufn.)


Hama ini sering disebut uler lutung (Jawa) atau hileud taneuh (Sunda) dan “Cutworms” (Inggris). Serangga remaja berbentukkupu – kupu berwarna coklat bau tanah, bagian sayap depannya bergaris – garis dan terdapat titik putih.




Stadium hama yang merugikan tanaman adalah ulat atau larva. Ciri ulat tanah adalah bewarna coklat sampai hitam, panjangnya antara 4-5 cm, dan bersembunyi didalam tanah.




Ulat tanah menyerang bagian pucuk atau titik tumbuh tumbuhan yang masih muda. Akibat serangan, tumbuhan layu atau terkulai, khususnya pada bagian tumbuhan yang dirusak hama.




Pengendalian hama secara non kimiawi dapat dijalankan dengan menghimpun ulat pada pagi atau siang hari, dari kawasan yang dicurigai bekas serangannya untuk secepatnya dibunuh, menjaga kebersihan kebun, dan pergiliran flora.




Pengendalian secara kimiawi mampu dikerjakan dengan memakai insektida Furadan 3 G atau Indofuran 3 G pada dikala tanam atau di semprot Hostthion 40 EC dan lain – lain pada konsentrasi yang direkomendasikan.





  • Kutu Daun (Aphid, Aphis spp.)


Kutu daun sampaumur bewarna hijau sampai hitam, hidup berkelompok di bawah daun atau pada pucuk tumbuhan. Hama ini menyerang flora dengan cara menghisap cairan selnya, sehingga menjadikan daun keriting atau aneh. Kutu daun bersifat polifag, artinya mampu menyerang banyak sekali jenis tumbuhan.




Serangan paling berat terjadi pada isu terkini kemarau.Pengendalian kutu di antara lain dengan mengontrol waktu tanam secara serentak dalam satu hamparan lahan untuk memutuskan siklus hidupnya atau disemprotkan dengan inteksida yang mangkus seperti Decis 2,5 EC dan lain – lain yang teteran di labelnya.





  • Lalat atau magot (Psila rosae)


Stadium hama yang sering menghancurkan tumbuhan wortel ialah larvanya. Larva masuk ke dalam umbi dengan cara menggerek atau melubanginya. Pengendalian hama lalat antara lain dengan cara pergiliran tumbuhan dengan jenis yang tidak sefamili atau disemprot inteksida Decis 2,5 EC dan lain – lain.




Penyakit Tanaman Wortel



  • Bercak daun Cercospora


Penyebabnya : cendawan (jamur) Cercospors carotae (Pass.) Solheim.


Gejala : pada daun – daun yang sudah renta timbul bercak – bercak berwarna coklat muda atauputih dengan pinggiran bewarna coklat bau tanah hingga hitam.




Pengendalian : untuk mengatur penyakit ini mampu dilaksanakan cara – cara sebagai berikut : Disinfeksi benih dengan larutan fungisida yang mengandung tembaga klorida satu permil selama 5 menit, pegiliran tumbuhan dengan jenis lain yang ridak sefamili, pembersih sisa- sisa tumbuhan dari sekitar kebun, penyemprotan fungisida yang mangkus dan sangkil seperti Dithane M-45 0,2%.





  • Nematoda bintil akar


Penyebab : penyebabnya yaitu mikroorganisme nemtoda Sista (Heterodera carotae).




Gejala serangan : umbi dan akar flora wortel menjadi salah bentuk, yakni berbenjol – abuh ajaib.Pengendalian : pengendalian nematoda antar lain dengan cara pergiliran flora dengan jenis lain yang tidak sefamili, pemberaan lahan dan penggunaan nematisida mirip Rugby 10 G atau Rhocap 10 G.





  • Busuk Alternaria


Penyebab : cendawa Alternaria dauci Kuhn.


Gejala serangan : pada daun terjadi bercak – bercak, bewarna coklat bau tanah hingga hitam yang di kelilingi oleh jaringan berwarna hijau – kuning (klorotik), pada umbi ada gejala bercak-bercak tidak beraturan bentuknya, kemudian membusuk berwarna hitam hingga hitam kelam




Pengendalian : cendawan ini dapat bertahan hidup pada biji dan sisa-sisa tanaman yang sakit, sehingga cara pengendaliannya sama dengan cara yang dilaksanakan pada Cercospora.




Panen dan Pasca Panen


Tanaman wortel mulai dapat dipanen pada umur 100-120 hari sesudah tanam.Ketika itu, ukuran umbi telah meraih ukuran maksimal tetapi tidak terlalu bau tanah.Umbi yang dipanen terlalu tua, mampu menjadikan umbi tersebut menjadi keras, berkatu, dan kualitasnya rendah sehingga tidak laku dijual. Begitu juga dengan panen yang dilakukan terlalu awal, akan menciptakan umbi berskala kecil dengan hasil produksi yang rendah.




Cara memanen tanaman wortel dikerjakan dengan mencabut seluruh flora bareng umbinya.Tanaman yang pemeliharaannya baik dapat menghasilkan sekitar 20-30 ton umbi untuk setiap hektar lahan.Kumpulkan hasil panen di kawasan strategis yang teduh, atau di letakkan di gudang penyimpanan hasil.




Lakukan penyortiran dan penggolongan dengan memisahkan umbi yang cacat, rusak, atau anyir di daerah tersendiri, dan klasifikasikan pula umbi wortel menurut ukuran dan bentuknya.Untuk membuat lebih mudah penyimpanan dan pengangkutan pada saat akan dijual, potong sebagian tangkai daun dan sisakan sekitar 15-20 cm. Ikat pula umbi wortel sehingga simpel untuk diangkat atau dibawa.




Sekian penjelasan diatas tentang Cara Menanam Wortel Organik Dan Panennya supaya bermanfaat untuk semua pembaca Lahan.Co.Id


Comments

Popular posts from this blog

Resep Sagu Bakar Gula Merah Khas Indonesia

Cara Mengatasi Asam Lambung Naik Ke Dada Dan Punggung